Ratahan, Mitra – Pengiriman Siswa/siswi SMKN-1 Ratahan berbuntut Panjang, dari laporan beberapa orang tua wali murid yang siswanya masuk dalam pengiriman magang keluar negeri banyak kejanggalan yang dilakukan pihak pengiriman Yayasan Jaya Armatha. Sabtu (21/06/25).
Diketahui, sesuai kesepakatan antar pihak sekolah, dan pihak pengirim Yayasan Jaya Armatha bersama orang tua siswa/siswi SMKN-1 Ratahan, para siswa sesuai jurusan mereka, akan di tempatkan di negara Taiwan sebagai Perawat (Kesehatan).
Tetapi ujung-ujungnya diketahui para siswa/siswi akan ditempatkan diperhotelan dengan tujuan negara berbeda yakni China, hal ini tentunya membuat para orangtua serta siswa/siswi merasa keberatan dengan sikap pihak Yayasan Jaya Armatha yang mengambil keputusan sepihak.
Sementara itu, seperti yang di beberkan oleh salah seorang dari wali siswa kepada awak media “Yang menurut kami ada kejanggalan disini yaitu kami disuruh (YT) menyiapkan uang sejumlah Rp.60jta dengan rekening kosong yang belum ada transaksinya, nanti atasannya Laoshi Maria yang akan mengatur rekening tersebut, supaya saldo kami diatas Rp. 60 jta, Dengan alasan Laoshi Maria mempunyai koneksi di kantor kedutaan. Awalnya seperti itu,” bebernya kepada awak media.
Lebih lanjut, “tiba-tiba (YT) mengatakan harus ada saldo sejumlah Rp. 60jta, karena atasannya Laoshi Maria hampir ketahuan gara-gara mengedit rekening korang kami.” Ketus Orang tua wali siswa yang enggan Namanya disebutkan.
Sejauh ini, para orang tua tetap berupayah mengikut arahan Yayasan jaya Armatha, selaku pihak yang akan memberangkatkan anak-anak mereka dari SMKN-1 Ratahan.
Tidak hanya itu saja, dari percakapan Grup Orangtua Siswa/siswi SMKN-1 Ratahan yang akan berangkat, juga ada keluhan dari beberapa orang tua.
“Ya…Itu Memang Benar Adanya…Kalo Saya Pribadi Banyak Bertanya Ke Ibu Yuni Dan Dari Awal Saya Tetap Mengikuti Arahan Ibu Yuni Sampai Menunggu Di Janjikan Dan Sampai Saat Ini Memang Ibu Yuni Tidak Transparan Masalah Keuangan Yang Di Pakai Untuk Pengurusan.” Chating dari orang tua siswa.
Pertanyaan dari salah satu orang tua siswa yang seharusnya ditanggapi terkait rincian uang yang sudah mereka berikan kepihak Yayasan yang dipakai untuk kepengurusan, tetapi lagi-lagi sangat disayangkan pihak (YT), meresponnya dengan kalimat-kalimat yang kasar seolah-olah pihak orang tua tidak mempercayainya.
Yang parahnya lagi, ternyata ada beberapa orangtua dari wali siswa/siswi yang langsung dikeluarkan (YT) dari grup Whatsapp, dan bahkan ada yang langsung di blokir oleh (YT). Padahal dengan menghindar artinya tidak menyelesaikan masalah.
Padahal para orangtua wali siswa/siswi sudah mengupayahkan apa yang diminta oleh pihak Yayasan Jaya Armatha selaku pihak pengirim para siswa.
Kecurigaan dari orang tua siswa maupun siswi cukup mendasar, karena selama ini transaksi keuangan yang dilakukan bukan ke-rekening Yayasan, malahan langsung ke-rekening pribadi (YT) orang yang dengan nada kasar, arogan, dan terkesan menantang wartawan. dan katanya, Tidak takut kepada siapapun termasuk Presiden RI Prabowo Subianto.
(*****)



































